Senin, 17 Februari 2020

Cara Simpel Agar Anak Mau Dengar Orangtua


Remember News - Perjuangan mengasuh anak itu nyata. Terkadang sampai Orangtua tidak bisa menahan untuk meneriakin sang buah hati.
Ada banyak hal yang membuat Orangtua naik pitam pada si kecil, salah satunya ketika anak seperti tak mendengar perkataan orangtuanya.
Dilansir AkuratParenting dari Cleveland Clinic, Dokter Anak, Kimberly Churbock, MD, mengatakan, anak-anak itu seperti spons. Sebenarnya mereka mengerti bahasa tubuh dan isyarat verbal yang disampaikan orangtuanya.
Jadi saat orangtuanya kesal atau cemas, anak mengerti dan takut, tapi mungkin tidak tahu bagaimana meresponsnya.
Itu sebabnya teknik seperti berteriak, menyogok, dan mengancam akan memberi hukuman bukan cara terbaik untuk membuat anak melakukan apa yang Orangtua minta.
Dokter Kimberly memberikan saran berikut trik sederhana untuk membuat anak mau mendengarkan orangtuanya.
Beri contoh yang baik
Anak-anak memahami nada dan bahasa tubuh orangtuanya, tidak hanya saat berkomunikasi dengan mereka.
Maka dari itu, Kimberly mengatakan, penting untuk Orangtua harus memerhatikan setiap kata-kata dan bahasa tubuhnya. Entah itu saat berinteraksi langsung dengan anak-anak atau dengan orang dewasa lainnya.
Yakinlah, anak-anak dapat melihat dan menyadarinya ketika suasana tegang itu muncul.
Pakai kata sederhana
Penting untuk mempertimbangkan bahwa anak-anak di berbagai tingkat perkembangan punya pemahaman berbeda mengenai kata-kata yang digunakan orang dewasa.
Misalnya, meminta anak kecil untuk "bergiliran" bisa jadi lebih mudah dipahami bila nenggunakan kata "berbagi." Jadi, pilihlah kosa kata yang pasti dimengerti sang buah hati.
Tawarkan pilihan
Menurut Kimberly, memberikan pilihan adalah cara untuk memberi anak-anak rasa percaya diri dan kendali, walau yang akan dilakukannya adalah tugas yang tidak mereka inginkan.
Jika kamu kesulitan dengan waktu mandi anak karena ia sedang bermain, kamu bisa memberi mereka pilihan mainan yang ingin mereka bawa ke bak mandi, atau apakah mereka ingin bermain gelembung, dan hal lain yang menurutnya menyenangkan.
Identifikasi dan kenali perasaan anak
Jika anak-anak belum memahami jenis-jenis emosi, Orangtua dapat membantu mengidentifikasikannya.
Misalnya, beri pertanyaan "kamu tampak marah, kamu merasa kesal ya?" Dengan demikian, mereka memahami apa yang mereka rasakan.
Seiring waktu, ketika mereka dapat bicara lebih banyak, akan mudah bagi mereka mengungkapkan perasaan, keinginan dan kebutuhannya.
Dokter Kimberly menegaskan, tidak masalah untuk menjauh sejenak jika kamu sedang merasakan emosi mulai meluap.
Selain itu, jangan lupa untuk pastikan kebutuhan dasar anak selalu terpenuhi. Karena anak-anak paling santai sekalipun mungkin akan ingin melawan apa yang dikatakan orangtuanya saat mereka lapar atau lelah.

"Dalam pengalaman saya, penguatan positif dan pujian terhadap perilaku yang diinginkan jauh lebih efektif daripada komunikasi yang negatif dan disiplin, jadi jangan lupa memuji anak," tutup dokter Kimberly.

Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Butuh Layanan Perbankan? BNI Pastikan Nasabah Tak Perlu Keluar Rumah

Remember News -  telah mengimbau perusahaan terhadap risiko tinggi penularan virus corona (Covid-19) untuk menjalankan sistem bekerja d...